Komisi I Dukung Kominfo Siapkan Kebijakan Dukung Teknologi 5G
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menkominfo Johnny G Plate di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Foto: Jaka/nvl
Komisi I DPR RI mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyiapkan kebijakan pendukung 5G secara komprehensif. Diharapkan, teknologi 5G mampu memberikan manfaat optimal kepada masyarakat dan menumbuhkan sektor ekonomi digital Indonesia.
“Kebijakan tersebut mencakup aspek di antaranya, regulasi, spektrum frekuensi, infrastruktur, aspek perangkat, ekosistem dan talenta digital,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono saat membacakan kesimpulan Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menkominfo Johnny G Plate di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Politisi dari F-Gerindra ini juga memaparkan, Komisi I DPR RI mendukung dan meminta Kominfo untuk melalukan analisis/kebijakan penerapan 5G guna menimimalkan dampak negatifnya. Terkait hal itu, Komisi I meminta Kominfo agar tata kelola 5G mampu menciptakan peluang potensi dalam negeri secara optimal.
“Kominfo juga harus bersinergi dengan program percepatan transformasi digital dan menyiapkan roadmap digitalisasi dan pelaksanaan migrasi ASO tepat waktu pada November 2022," ujarnya.
Komisi I DPR RI juga meminta Kemkominfo untuk meneruskan kerja sama dengan instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan sektor industri serta berbagai pihak terkait teknologi 5G sehingga tercipta sinergitas. Sejalan dengan itu, Komisi I DPR RI meminta Kominfo untuk secara berkesinambungan melakukan program literasi digital sehingga masyarakat dapat melakukan pemanfaatan teknologi dengan baik.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate membahas persiapan implementasi 5G. Menurutnya, implementasi jaringan 5G akan berbeda dengan implementasi jaringan sebelumnya seperti 2G, 3G dan 4G. Dia mengungkapkan, Indonesia telah melalukan uji coba layanan 5G sebanyak 12 kali dalam periode 2017 hingga 2020, salah satunya pada Asian Games 2018. Uji coba itu digarap pemerintah bersama dengan lima operator seluler.
Menurutnya, sejumlah negara di Asia Tenggara sudah memasuki tahap implementasi 5G secara komersial. Namun, penggunaan layanam 5G di beberapa negara dinilainya masih terbatas. “Meskipun masih dalam lingkup area yang terbatas. Misalnya, Singapura, koneksi 5Gnya baru mencapai 2,28 persen dari total pengguna selulernya. Thailand 0,85 persen, dan Filipina 0,07 persen dari total pengguna selulernya," jelas Johnny.
Dia mengatakan, seluruh karakteristik dalam jaringan 5G akan mendukung kemanfaatan teknologi digital yang lebih luas dan beragam. Diyakini, jaringan 5G akan berpotensi meningkatkan produktivitas perekonomian nasional. Namun, pihaknya belum bisa memberikan informasi terkait kapan jaringan 5G akan diimplementasikan di Tanah Air. (ann/sf)